Saturday, July 4, 2020

Studi Kasus Proses Perancangan Database




Handout



Kelompok 6

Studi Kasus Proses Perancangan Database

Anggota :

-         Adam Aulia                  
-         Luqman Maliki             
-         Chandra Putra              
-         Hafit Arkan A.              
-         Basilius Wisnu A.          
-          Valentino Septian Y.        




Studi Kasus Proses Perancangan Database

Studi Kasus

Kasus sebuah perkuliahan berdasarkan pengamatan sudut pandang mahasiswa yang mengikuti matakuliah. Berikut listing poin poin rancangan database yang akan dibuat :
       Dalam sebuah case perkuliahan, seperti yang kita tau perkuliahan akan berjalan karena adanya dosen, mahasiswa, matakuliah, jadwal, kelas, tagihan dan nilai.
       Poin lainnya adalah, mahasiswa di perbolehkan mengambil kartu rencana studi yang ingin di ambil pada setiap semester. 
       Dosen bisa mengajar lebih dari satu matakuliah.
       Jadwal terbentuk dari gabungan informasi matakuliah dan kelas dan Mahasiswa yang mengambil jadwal yang tersedia akan membentuk kartu rencana studi (informasi KRS mahasiswa). 
       KRS yang terbentuk merupakan informasi matakuliah yang diambil mahasiswa, tagihan perkuliahan dan informasi nilai sesuai matakuliah yang diambil tersebut (KRS).  

Selanjutnya kita akan membahas tentang :
Mengidentifikasi Entitas
Dalam kasus seperti yang dijelaskan diatas, entitas yg dimaksud diantaranya adalah
       Dosen
       Mahasiswa
       Makuliah
       Jadwal
       Kelas
       Tagihan
       Nilai
       KRS (Kartu Rencana Studi)



Mengidentifikasi Jenis Relasi
Setelah listing entitasnya, selanjutnya kita identifikasi relasinya. Karena sistem yang digunakan pada perkuliahan menggunakan KRS, maka dosen bukan mengajar mahasiswa tapi dosen mengajar matakuliah. Sehingga mahasiswa yang mengambil KRS dari list jadwal adalah mengambil matakuliah yang diajar oleh dosen tersebut.

Disini kita bisa mengidentifikasi jenis relasi mulai dari
·         Entitas dosen dan entitas mata kuliah memiliki relasi yaitu Mengajar
·         Entitas mata kuliah dan entitas jadwa memiliki relasi yaitu Membentuk
·         Entitas kelas dan entitas jadwal memiliki relasi yaitu Membentuk
·         Entitas jadwal dan entitas KRS memiliki relasi yaitu Membentuk
·         Entitas mahasiswa dan entitas KRS memiliki relasi yaitu Mengambil
·         Entitas KRS dan entitas tagihan memiliki relasi yaitu Menghasilkan
·         Entitas KRS dan entitas nilai memiliki relasi yaitu Menghasilkan
Setelah ini kita akan melihat gambar diagram awal hubungan entitas

Diagram Awal Hubungan Entitas

Disini kita bisa melihat bagaimana dosen hanya memiliki hubungan atau relasi dengan matakuliah, matakuliah memiliki 2 relasi yaitu dengan dosen dan jadwal, dan seterusnya mengikuti yang tadi kita jelaskan pada bagian mengidentifikasi jenis relasi.
Selanjutnya kita akan melanjutkan ke bagian selanjutnya yaitu

Menentukan Kardinalitas

Untuk kardinalitas sesuai dengan studi kasus yang sedang dibahas ditentukan sebagai berikut.
       Dosen bisa mengajar lebih dari satu matakuliah, artinya kardinalitas dosen dengan matakuliah berhubungan (1:M).
       Banyak matakuliah yang membentuk satu jadwal. Hal ini dikarenakan ada matakuliah yang berbeda di jadwal yang sama. Maka kardinalitas matakuliah dengan jadwal berhubungan (1:M atau M:1). 
       Sama seperti matakuliah, untuk kardinalitas kelas dengan jadwal behubungan (1:M).
       Jadwal-jadwal yang terbentuk tadi akan terbagi menjadi banyak ragam KRS yang diambil mahasiswa. Sehingga kardinalitas jadwal dengan KRS adalah (1:M).
       Selanjutnya mahasiswa yang mengambil KRS di kardinalitaskan dengan 1:M. Dimana mahasiswa yang banyak mengambil jadwal hanya bisa mengambil satu KRS saja. Yaitu KRS yang sudah di tentukan oleh mahasiswa tersebut. 
       Dari KRS terbentuklah tagihan. KRS yang banyak jenisnya karena berbeda bedanya matakuliah setiap KRS yang diambil oleh banyaknya mahasiswa memiliki sks yang berbeda juga sehingga mengakibatkan tagihan yang berbeda beda. Karena itu hubungan antara KRS dengan tagihan adalah (1:M) satu tagihan ditentukan oleh KRS yang berbeda beda.
       Untuk KRS dan Nilai berhubungan 1:1 karena setiap KRS dan setiap Nilai memiliki value yang saling berkergantungan.
Setelah proses sebelumnya selesai, kita akan membuat diagram kardinalitasnya



Diagram Kardinalitas


Seperti yang kita lihat, diatas merupakan diagram kardinalitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Mengidentifikasi Attribute

Langkah selanjutnya adalah identifikasi attributenya. Attribute yang dimaksud disini adalah karakteristik dari objek / entitas itu sendiri. Attribute yang di identifikasi juga harus di lengkapi dengan primary key attribute tersebut untuk mewakili entitas yang di maksud. Attribute dari entitas-entitas yang sudah di identifikasi sebelumnya adalah sebagai berikut.

Entitas
Attribute
Primary Key
Dosen
KodeDosen
PK
NamaDosen
Mahasiswa
NIM
PK
Nama
Fakultas/Jurusan
Pendidikan Asal
Matakuliah
KodeMatkul
PK
NamaMatkul
KodeDosen
SKS
Kelas
KodeKelas
PK
Ruang
Kampus
Jadwal
KodeMatkul
PK (Composite Key)
KodeKelas
PK (Composite Key)
SKS
Waktu
KRS
NIM
PK (Composite Key)
KodeMatkul
PK (Composite Key)
KodeKelas
PK (Composite Key)
SKS
Tagihan
NIM
PK
Tanggal Angsuran
Tanggal Bayar
Jumlah Tagihan
Nilai
NIM
PK
KodeMatkul
NamaMatkul
KodeKelas
SKS
Nilai


Setelah kita mengidentifikasi attribute dan menentukan mana yang jadi primary key / PK dan mana yang bukan. Kita lanjut ke bagian selanjutnya, yaitu Pembuatan ERD Diagram Case Perkuliahan


ERD Diagram Case Perkuliahan

Langkah akhirnya adalah menyelesaikan ERD lengkapnya dengan attribute dan primary key yang bersifat penandaan attribute mana yang menjadi primary key. Kurang lebih hasil ERD dari hasil analisis yang sebelumnya kita lakukan adalah seperti berikut ini.



Tuesday, May 5, 2020

Data Link Layer : Pengertian & Fungsi



Data Link Layer
Data link layer jaringan komputer merupakan salah satu dari ketujuh macam layer atau lapisan yang terdapat pada OSI Reference Model For Open Networking. Dalam proses transmisi data yang terjadi, data link layer merupakan layer ke – 6 bagi transmitter atau pengirim data, dan merupakan layer kedua bagi receiver, atau mereka yang menerima data.
Data link layer sendiri pada dasarnya merupakan sebuah lapisan atau layer pada OSI Reference Model for Open Networking yang memiliki tugas utama untuk menyediakan sebuah prosedur pengiriman data antar jaringan. Jadi, dengan adanya data link layer ini, setiap paket data yang akan ditransmisikan ataupun akan diterima oleh user, akan diproses, sehingga memungkinkan untuk dilanjutkan ke layer berikutnya, yaitu layer network layer ataupun physical layer.
Ciri Utama dari Data Link Layer
Satu ciri utama yang terpeting ada pada data link layer ini adalah bahwa data link layer merupakan salah satu lapisan yang secara fisik memiliki alamat tersendiri atau address yang sudah dikodekan secara langsung ke dalam sebuah network card atau kartu jaringan ketika kartu jaringan tersebut pertama kali dibuat.
Inilah yang kita kenal dengan istilah MAC address. Jadi, apabila kita mendengar sebuah istilah bernama MAC Address di dalam jaringan komputer, maka hal ini sudah pasti mengacu kepada lapisan atau data link layer ini.
Fungsi dari Data Link Layer
Tentu saja, data link layer pastinya memiliki fungsi tersendiri dalam keseluruhan jaringan komputer. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari lapisan atau data link layer :
1.      Melakukan proses grouping secara logic
Fungsi pertama dari data link layer adalah melakukan proses grouping secara logic, atau secara tidak terlihat. Proses grouping merupakan proses penyatuan dari beberapa paket data ke dalam satu kesatuan paket data yang utuh. Perlu diketahui, ketika paket data mulai berjalan melewati lapisan – lapisan OSI layer, maka paket data tersebut akan terpecah – pecah menjadi beberapa bagian kecil. Tugas dari data link layer inilah yang dapat melakukan proses groping atau penggabungan kembali pecahan paket – paket data tersebut menjadi utuh kembali.
2.                  Menyediakan akses ke dalam media menggunakan MAC Address
Seperti sudah disinggung sebelumnya, dalam lapisan data link layer ini, terdapat sebuah alamat fisik yan gkita kenal dengan nama MAC Address. MAC Address merupakan sebuah kode alamat yang dicetak secara fisik, dana dibutuhkan untuk melakukan prose pengiriman dan juga proses penerimaan data di dalam sebuah siklus transmisi jaringan komputer. Dengan adanya data link layer, maka setiap proses transmisi yang ada bisa memiliki akses terhadap MAC Address yang sudah ada secara fisik.
3.                  Mendeteksi kesalahan pengiriman dan penerimaan paket data dan melakukan proses pengkoreksian
Bukan tidak mungkin ketika proses transmisi data terjadi, terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan pemecahan data menjadi paket data, ataupun kesalahan dalam pengiriman data dan proses penerimaan data. Nah, sudah merupakan fungsi dari data link layer untuk melakukan proses pendeteksian dan juga proses pengkoreksian kesalahan yang terjadi pada proses transmisi data tersebut.
Data link layer akan mendeteksi apabila terjadi kesalahan pengiriman data yang melalui lapisannya, dan kemudian melakukan koreksi secara otomatis, sehingga paket data tetap akan ditransmisikan tanpa kesalahan sedikitpun.
4.                  Menggabngkan paket data ke dalam byte, dan menggabungkan byte ke dalam frame
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ini merupakan kelanjutan dari fungsi grouping yang dilakukan oleh data link layer. Fungsi berikutnya dari data link layer adalah untuk mengabungkan bentuk – bentuk paket data menjadi kesatuan yang utuh, mulai dari paket data menjadi bentuk byte, hngga menggabungkan byte – byte yang ada menjadi sebuah bentuk frame.
Perangkat apa yang bekerja pada lapisan data link layer?
Meskipun data link layer sendiri merupakan sebuah lapisan yang sifatnya logic, alias tidak dapat dilihat dan juga digunakan secara fisik, namun demikian data link layer memilikii hubungan yang erat dengan beberapa perangkat keras jaringan yang tentu saja dapat kita lihat dan kita gunakan secara fisik. Yang pertama, sudah disinggung sebelumnya, yaitu network Card, yang merupakan bagian penting dari sebuah data link layer, terutama dalam emnyediakan MAC address yang digunakan untuk proses pengalamatan secara fisik.
Selain itu, ada beberapa perangkat keras jaringan komputer lainnya yang bekerja sama dengan lapisan data link layer ini. Bridge dan juga switch merupakan perangkat keras jaringan komputer yang bekerja secara fisik dan memiliki kaitan yang erat dengan data link layer. Hal ini sesuai dengan fungsi dari bridge dan juga switch itu sendiri yang berfungsi untuk :
§  Memecah – mecah jaringan yang terdiri dari satu server ke dalam beberapa user (merupakan proses transmisi data, dimana data link layer merupakan layer atau lapisan ke – 6, kemudian
§  Menggabungkan sebuah jaringan menjadi satu kesatuan jaringan yang besar (merupakan proses penerimaan data, dimana data link layer dapatberperan menjadi layer atau lapisan kedua).


Studi Kasus Proses Perancangan Database

Handout Kelompok 6 Studi Kasus Proses Perancangan Database Anggota : -          Adam Aulia ...