BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kalimat merupakan
primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena dengan
dengan perantara dan kalimatlah seseorang yang menyampaikan informasi secara
lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai
pada suatu kalimat adalah kata. Kata dan frasa tidak dapat mengungkapkan suatu
maksud secara lengkap dan jelas, kecuali jika kata dan frasa itu sedang
berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah pernyatan. Untuk
dapat berkalimat dengan baik kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu
kalimat.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud
kalimat dasar?
2.
Apakah unsur- unsur
pada kalimat dasa
3.
Apakah tipe- tipe pola
kalimat dasar?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian kalimat dasar
2.
Menjelaskan
unsur- unsur pada kalimat dasar
3.
Menjelaskan
jenis- jenis pola kalimat dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kalimat Dasar Bahasa Indonesia
Kalimat merupakan satuan bahasa yang
secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri
atas klausa (Cook, 1971 ; Elson dan Pickett, 1969).
Kalimat adalah suatu bentuk
linguistik, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena
merupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955).
Senada dengan Bloomfield, Hocket
(1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan
konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi
gramatikal lain.
Di sisi lain Lado (1968) mengatakan
bahwa kalimat adalah satuan kecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado
dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa
kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap.
Sementara itu Ramlan (1996)
mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda
panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. berdasarkan defenisi-defenisi
di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap.
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat merupakan gabungan dari dua buah kata
atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat
dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum
mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
B. Unsur-unsur Kalimat Dasar Bahasa Indonesia
1. Subjek (pelaku)
Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
• Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
• Disertai Kata Itu
• Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
• Didahului kata Bahwa
• Mempunyai keterangan pewatas Yang
• Tidak didahului preposisi
2. Predikat (tindakan)
Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.
Ciri-ciri
predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )
3. Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )
3. Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa
Pelengkap
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
C. Pola Kalimat Dasar
Bahasa Indonesia
Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:
1. Kalimat dasar berpola SPOK
Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:
1. Kalimat dasar berpola SPOK
contoh : Ayah membaca koran dikamar tengah
Ayah sebagai S, mebaca sebagai P, koran sebagai O, dikamar tengah sebagai K
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
contoh : ibu membelikan adik mainan
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
contoh : ibu membelikan adik mainan
ibu
sebagai S, membelikan sebagai P, adik sebagai O, mainan sebagai pel
3. Kalimat dasar berpola SPO
contoh : Dosen mengajar ahasiswa
Dosen sebagai S, mengajar sebagai P, mahasiswa sebagai O
4. Kalimat dasar berpola SPPel
contoh : Dia memberi semnagat
Dia sebagai S, memeberi sebagai P, semangat sebagai Pel
5. Kalimat dasar berpola SPK
contoh : Dosen kami akan dikirim ke Australia
Dosen kami sebagai S, akan dikirimkan sebagai P, ke australia sebagai K
6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
contoh : Kami belajar
3. Kalimat dasar berpola SPO
contoh : Dosen mengajar ahasiswa
Dosen sebagai S, mengajar sebagai P, mahasiswa sebagai O
4. Kalimat dasar berpola SPPel
contoh : Dia memberi semnagat
Dia sebagai S, memeberi sebagai P, semangat sebagai Pel
5. Kalimat dasar berpola SPK
contoh : Dosen kami akan dikirim ke Australia
Dosen kami sebagai S, akan dikirimkan sebagai P, ke australia sebagai K
6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
contoh : Kami belajar
Kami sebagai S, belajar sebagai P
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
contoh : Kami mahasiswa
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
contoh : Kami mahasiswa
Kami sebagai S, mahasiswa
sebagai P
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
contoh : Ilmuwan Hebat
ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
contoh : Ilmuwan Hebat
ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
D.
Macem-macem Kalimat Berdasarkan Kalimat
Tunggal dan Kalimat Majemuk Kalimat Dasar Bahasa Indonesia
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )
Contoh:
1. Rista menggambar.
Kalimat
inti
2. Rista
menggambar bunga teratai.
Kalimat
luas
3. Ayamnya lima
ekor.
Kalimat
nominal
Selain kalimat tunggal, kita juga mengenal adanya kalimat majemuk. Kalimat
majemuk adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat
yang baru mengandung dua atau lebih klausa. Hubungan antarklausa tersebut
ditandai dengan kata hubung (konjungsi). ( definisi kalimat majemuk )
Kalimat majemuk
Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat.
Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :
a. Kalimat majemuk setara
Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat, tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat.
Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :
a. Kalimat majemuk setara
Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat, tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
Kata penghubungnya antara lain: dan, atau, tapi, bahkan, kemudian dsb.
Contoh : Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.
b. Kalimat majemuk bertingkat
Adalah kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan aank kalimat. Anak kalimat merupsksn perluasaan dari induk kalimat.
Contoh : -ketika aku menonton tv, Ibu dating. (anak kalimat keterangan waktu)
-anak yang berjilbab itu memenangkan olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)
c. Kalimat majemuk campuran
Adalah kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
d. Kalimat majemuk rapatan
Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
Ibu sedang memasak
Ibu sedang menggoreng ikan
Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat dasar
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Unsur- unsur kalimat dasar yaitu subjek,
predikat dan objek. Lalu tipe- tipe pola kalimat dasar yaitu Kalimat dasar
berpola SPOK, SPOPel, SPO, SPPel, SP (P: verba), SP (P: Nomina), SP (P:
Adjektiva). Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur
inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal
unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal,
misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan
kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal ). Terdapat 4 kalimat majemuk
aitu Kalimat majemuk setara, Kalimat majemuk bertingkat, Kalimat majemuk
campuran, d. Kalimat majemuk rapatan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment