Kehidupan Bernegara di Rusia
Disusun oleh :
-
Aqshal Rizki
Setiawan (10117899)
-
Dwiki Herjuno
Gusti (11117830)
-
Hafit Arkan Alifdianto (12117610)
-
Muhammad Patti
Emir (14117149)
-
Refo Aulia
Pasmandara (15117018)
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………................. 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Rusia………………………………………………………………………….. 3
2.2. Ideologi
Rusia………………………………………………………………………..... 4
2.3. Sistem
Politik Rusia……………………………………………………….................... 4
2.4. Kehidupan
Ekonomi Rusia………………………………………………..................... 7
2.5. Pertahanan
dan Keamanan Negara Rusia……………………………………............... 9
2.6. Sosial,
Pendidikan dan Budaya Rusia………………………………………………… 9
2.7. Keagamaan
di Rusia…………………………………………………………………... 11
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….. 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Negara Rusia atau
dulunya tergabung di dalam Uni Soviet merupakan Negara yang terletak di Eropa
Timur. Setelah Uni Soviet bubar, Rusia menjadi sebuah Negara sendiri dan menjadi pewaris terbesar dari wilayah Negara
Uni Soviet.
Setelah menjadi Negara
sendiri, Rusia tetap menjalankan ideologi Komunisme seperti yang diterapkan
pada saat tergabung di dalam Uni Soviet. Karenanya Rusia juga menjadi salah
satu Negara besar didunia. Namun seiring perkembangan zaman, Rusia melakukan
beberapa perubahan pada ideologi dan sistem pemerintahan nya.
Termasuk sebagai salah
satu Negara besar dan maju di dunia, maka pemerintah Rusia sangat memperhatikan
keadaan kehidupan bernegara nya agar tetap stabil dan kondusif sehingga tidak
ada konflik yang dapat menganggu kedaulatan negara. Mulai dari Ideologi,
Politik, Ekonomi, Pertahanan, Budaya, Sosial dan Keagamaan sangat diperhatikan
oleh pemerintah Rusia untuk menjaga stabilitas negara nya dari konflik konflik
yang mungkin saja terjadi.
1.2. Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa
ideologi yang diterapkan oleh Negara Rusia?
1.2.2. Apa sistem politik yang dijalani oleh Rusia?
1.2.3. Bagaimana sistem ekonomi di Rusia?
1.2.4. Bagaimana sistem pertahanan Negara maju
seperti Rusia?
1.2.5.
Seperti apa keadaan sosial dan
pendidikan di Rusia?
1.2.6. Apa saja kebudayaan negara yang dimiliki
Rusia?
1.2.7. Bagaimana kehidupan Keagamaan di Rusia?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui
ideologi apa yang diterapkan oleh Rusia dalam kehidupan bernegara.
1.3.2. Mengetahui seperti apa kehidupan Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan dan Keagamaan di Rusia
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Rusia
Rusia adalah sebuah negara berdaulat yang membentang
dengan luas di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas
17.125.200 km², Rusia adalah negara terluas di dunia. Wilayahnya mencakup
seperdelapan luas daratan bumi, penduduknya menduduki peringkat kesembilan
terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 146 juta jiwa (Maret 2016). Wilayahnya
membentang sepanjang Asia Utara dan sebagian Eropa timur. Rusia memiliki 11
zona waktu. Rusia berbatasan dengan Norwegia, Finlandia, Estonia, Latvia,
Lituania dan Polandia (keduanya berbatasan dengan Kaliningrad Oblast),
Belarusia, Ukraina, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, China, Mongolia, dan Korea
Utara. Negara ini berbatasan laut dengan Jepang di Laut Okhotsk dan negara bagian
Alaska, Amerika Serikat di Selat Bering.
Ibukota Rusia berada di Moskwa. Bahasa resminya
adalah bahasa Rusia dengan sistem pemerintahannya semi-presidensial. Sistem
pemerintahan yang dianut tersebut menjadikan Rusia memiliki presiden dan
perdana menteri. Nama presiden saat ini (2017) bernama Vladimir Putin dengan
perdana menteri bernama Dmitry Medvedev. Rusia mempunyai legislatif yang
bernama Majelis Federasi yang berisikan Majelis Tinggi dan Majelis Rendah.
Sejarah negara ini berawal dari Bangsa Slav Timur
yang eksis di Eropa antara abad ke-3 hingga abad ke-8 SM. Ditemukan dan
dipimpin oleh pasukan elit Varangia dan keturunannya, negara abad pertengahan
Rus muncul sekitar abad ke-9. Pada tahun 988 mereka mengadopsi Kristen Ortodoks
dari Kerajaan Byzantium , menjadi awal munculnya budaya Byzantium dan Slavik
yang mendefinisikan budaya Rusia hingga saat ini.
Setelah Revolusi Rusia, Republik Sosialis Federasi
Soviet Rusia menjadi bagian utama dan terbesar dari Republik Sosialis Uni
Soviet, negara pertama di dunia yang memiliki konstitusi negara sosialis.
2.2. Ideologi Rusia
Komunisme
sebagai ideologi negara telah mati di Rusia. Ini keputusan mutlak, tak ada
tawar-menawar. “Sebuah ideologi tidak bisa dibuat sebagai dasar negara atau
kewajiban,” bunyi Pasal 13 Konstitusi Rusia yang disahkan pada 1993. Ini adalah
perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan Konstitusi Uni Soviet yang
menekankan bahwa Partai Komunis Uni Soviet (KPSS) adalah “kekuatan pemimpin dan
penuntun rakyat Soviet dan inti dari sistem politiknya.”
KPSS
bubar setelah runtuhnya Uni Soviet pada akhir 1991. Boris Yeltsin, presiden
pertama Rusia dan sekaligus mantan anggota KPSS, melarang partai yang di
hari-hari terakhirnya memiliki 18 juta anggota tersebut beraktivitas. Meski ini
merupakan akhir kisah Rusia sebagai negara komunis, yang sudah terpatri sejak
1917, tak berarti komunisme sepenuhnya lenyap di negara ini.
Secara
umum, Rusia tidak benar-benar berupaya menyingkirkan masa lalu komunisnya.
Misalnya, terdapat 5.400 patung Vladimir Lenin, sang pendiri Uni Soviet, di
seluruh negeri. Namun, para ahli politik dan sejarawan, serta masyarakat pada
umumnya, yakin bahwa tak peduli serindu apa pun rekan-rekan kompatriot mereka
pada Uni Soviet, ide-ide komunisme tak mungkin laku di masa kini.
Sehingga bisa dibilang bahwa saat ini Rusia bukanlah
negara komunis, namun tetap menjalankan beberapa kebijakan pada saat era
komunisme. Namun secara garis besar ideologi yang diterapkan di Rusia sudah
merupakan campuran beberapa ideologi yaitu Komunis, Sosialis dan Demokratis
2.3. Sistem Politik Rusia
Sampai
tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan
seorang tsar sebagai kepala negara. Selama masih kerupakan
kekaisaran, terutama pada masa Dinasti Romanov, Rusia mengalami persinggungan
politik dengan negara-negara Eropa, di antaranya konflik dengan
pemerintahan Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte, Krisis Balkan karena
menginginkan pelabuhan yang bebas dari es di Eropa yang dinamakan Politik Air
Hangat, Penyatuan Pan Slavia serta sering mengalami pertempuran
dengan Turki Usmani (Ottoman) Turki dalam memperebutkan
wilayah Kaukasus dan Austria-Hungaria dalam Perang
Dunia I. Akibat politik ini pula terjadi pertempuran dengan Jepang dan
intervensi terhadap Tiongkok. Masa selanjutnya, politik Rusia dilebur dengan
kepentingan Uni Soviet yang mengambil sikap independen bahkan menentang ketika
terjadi penggulingan kekuasaan Mikhail Gorbachev oleh Gennady
Yanayev menjelang keruntuhan Uni Soviet yang diprakarsai
Presiden Boris Yeltsin.
Pemerintahan
dipegang oleh presiden yang berpusat di Kremlin serta perdana menteri
yang bertanggung jawab terhaadap parlemen namun dengan peranan yang terbatas
dibandingkan dengan Presiden. Sejak pembangkangan Wakil
Presiden Aleksander Ruskoi dan ketua parlemen
asal Chechnya, Ruslan Khasbulatov, lembaga wakil presiden dihapus.
Parlemen
memiliki dua kamar, yakni Majelis Federal (Федеральное Собрание; Federalnoye
Sobraniye) yang merupakan majelis tinggi dan majelis rendah yang dikenal
dengan Duma.
Karena
Rusia merupakan negara federal yang memiliki berbagai macam etnis, setelah
keruntuhan Uni Soviet, Rusia mengalami masalah separatisme. Ada beberapa
kelompok
etnis yang ingin memisahkan diri dan mengakibatkan krisis berlarut-larut,
seperti di Chechnya dan Ingushetia.
Rusia juga
terancam atas perluasan NATO ke wilayah Eropa Timur. Kekhawatiran atas pemilihan
di Ukraina, kerja samanya dengan Belarus, ditambah degan tradisi di
Rusia yang dianggap cocok dengan budaya sentralisasi, demokratisasi malah
membuat harga diri Rusia merosot di mata dunia dan menimbulkan berbagai macam
gejolak dan krisis berkepanjangan.
Pemerintahan Rusia dapat dibagi
menjadi:
o
Masa Tsar atau
Kekaisaran
o
Masa Uni
Soviet
o
Masa
Kepresidenan Rusia
Presiden Rusia:
o
Boris
Yeltsin (1991-2000)
o
Vladimir
Putin (2000-2008)
o
Dmitry
Medvedev (2008-2012)
o
Vladimir
Putin (2012-sekarang)
Dalam
hubungan politik Internasional, Rusia dikenal sebagai negara penerus Uni Soviet. Rusia melanjutkan implementasi komitmen internasional
Uni Soviet dan mengambil alih kursi permanen Soviet di Dewan Keamanan PBB, keanggotaan di organisasi
internasional lainnya, properti beserta utangnya. Rusia memiliki kebijakan luar
negeri yang dinamis. Hingga 2009, negara ini menjalin hubungan diplomatik
dengan 191 negara dan memiliki 144
kedutaan besar.
Kebijakan luar negeri ditentukan oleh Presiden dan dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebagai
penerus bekas negara superpower, status geopolitik Rusia sering
diperdebatkan, terutama dalam pandangan unipolar dan multipolar dalam sistem perpolitikan
global. Rusia umumnya diterima sebagai kekuatan besar, meskipun oleh beberapa pemimpin
dunia, scholars, komentator dan politisi sebagai negara yang
potensial menjadi superpower.
Sebagai
satu dari lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB, Rusia memainkan peranan
penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Negara ini berpartisipasi
dalam Kuartet
Timur Tengah dan Pembicaraan
Enam Pihak dengan
Korea Utara. Rusia merupakan negara anggota G8, Dewan Eropa, OSCE, dan APEC. Rusia juga menjadi pemeran utama
di organisasi regional seperti CIS, EurAsEC, CSTO, dan SCO. Rusia menjadi negara anggota
ke-39 dari Dewan Eropa pada tahun 1996. Tahun
1998, Rusia meratifikasi Konvensi
Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Dasar hukum untuk hubungan Uni Eropa dengan Rusia adalah
Perjanjian Kooperatif dan Kerjasama tahun 1997. Semenjak berakhirnya Uni
Soviet, Rusia mengembangkan hubungan yang lebih bersahabat dengan Amerika Serikat dan NATO. Dewan
NATO-Rusia didirikan
tahun 2002 sehingga Amerika Serikat, Rusia, dan 27 negara NATO lainnya dapat
bekerjasama di masa datang.
Rusia
menjalin hubungan yang kuat dan positf dengan negara
BRIC lainnya. India adalah konsumen militer Rusia
terbesar dan kedua negara berbagi hubungan pertahanan
dan strategis ekstensif. Dalam
beberapa tahun belakangan, negara ini juga menjalin hubungan bilateral yang
kuat dengan Tiongkok dengan menandatangani Traktat Persahabatan dan membangun Jalur pipa minyak Trans-Siberia dan jalur pipa gas dari Siberia ke Tiongkok.
2.4. Kehidupan Ekonomi Rusia
Setelah berpisah dengan Uni Soviet pada 1991, Rusia
menerapkan sistem ekonomi pasar dalam sistem perekonomian negaranya. Dan Rusia
dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan sistem perekonomian ini karena
perekonomian stabil. Perekonomian Rusia mengandalkan pemanfaatan sumber daya
alam yang sangat melimpah, terutama sumber daya alam Migas yang terdapat di
Rusia.
Kegiatan perekonomian di Rusia dikuasi oleh ekspor
yang megandalkan ekspor migas, kayu dan logam. Selain itu, terdapat juga
industri dalam negeri yang lumayan maju bahkan sudah sampai terkenal hingga
luar negeri seperti industri persenjataan.
Namun semua itu juga didukung oleh kebijakan ekonomi
yang dijalankan Rusia terkenal baik dan efisien. Buktinya adalah pada tahun
2006, Rusia hampir membayar semua hutang luar negerinya sehingga menjadikan
Rusia sebagai salah satu negara dengan hutang luar negeri terendah. Cadangan
keuangan Rusia juga sangat baik untuk menghadapi krisis. Ini karena Menteri
Keuangan melakukan kebijakan yaitu menyimpan kelebihan pendapat negara di dalam
Dana Stabilisasi Rusia.
Tetapi paham paham komunis tetap terdapat dalam
kegiatan ekonomi Rusia. Hampir semua sektor perekonomian Rusia dikuasai oleh
negera. Hanya sedikit sektor perekonomian yang dikuasai oleh pihak swasta.
Sehingga rakyat lebih banyak menjadi pegawai perusahaan pemerintah dibanding
membuka usaha atau perusahaan sendiri. Namun lapangan kerja dan kesehjateraan pegawai di Rusia terjamin
karena menurut data terakhir pada tahun 2013, rata – rata gaji pegawai di Rusia
adalah 980$ sampai dengan 1000$ perbulan. Ini juga membuat angka kemiskinan
yang dapat turun ke angka 12%. Kemudian angka pengangguran di Rusia juga
merupakan salah satu yang terendah yaitu hanya 5,45%.
2.5. Pertahanan dan Keamanan Negara Rusia
Militer
Rusia dibagi menjadi Angkatan
Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udata. Ada juga 3 angkatan bersenjata
independen: Divisi Roket
Strategis, Angkatan Pertahanan Penerbangan, dan Airborne Troops. Tahun 2006, militer memiliki 1,037 juta personel
aktif. Wajib militer berlaku bagi seluruh laki-laki umur 18-27 tahun
selama setahun.
Rusia
memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia. Negara ini
memiliki armada kapal selam rudal balistik terbesar kedua dunia dan
negara selain Amerika Serikat yang memiliki pengebom
strategis modern. Armada tank Rusia juga yang terbesar di
dunia, begitu juga dengan angkatan laut dan angkatan udara mereka.
Negara ini
memiliki industri pertahanan besar, memproduksi sebagian besar peralatan militer
dengan hanya sebagian kecil senjata yang diimpor. Rusia adalah salah satu
penyedia senjata utama dunia sejak 2001, memegang sekitar 30% penjualan senjata
dunia dan mengekspor senjata ke 80 negara. Institut Penelitian Perdamaian Internasional
Stockholm (SIPRI)
mencatat bahwa Rusia adalah eksportir senjata terbesar kedua dunia tahun
2010-14, nilai ekspor mereka naik 37% periode 2005-2009. Tahun 2010-14, Rusia
mengirimkan senjata ke 56 negara dan pasukan pemberontak di Ukraina timur.
Anggaran
belanja militer pemerintah Rusia pada tahun 2014 adalah sekitar 2,49 triliun
Rubel (sekitar US$69.3 milyar), terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Tiongkok. Belanja militer ini
naik menjadi 3,03 triliun rubel (sekitar US$83.7 milyar) tahun 2015, dan 3.36
triliun rubel (sekitar US$93.9 milyar) tahun 2016. Namun, estimasi
anggaran militer yang tidak resmi rupanya jauh lebih tinggi, contohnya data
dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional
Stockholm (SIPRI)
tahun 2013 memperkirakan belanja militer Rusia tahun 2012 sekitar US$90.749
milyar. Naik dari tahun 2011 yang diperkirakan SIPRI mencapai US$71.9
milyar. Hingga 2014, anggaran militer Rusia tertinggi di antara negara
Eropa lainnya.
Menurut Indeks Perdamaian Global 2012, Rusia adalah negara dengan tingkat
kedamaian terendah keenam dari 162 negara di dunia, terutama karena adanya
industri pertahanan. Rusia selalu menempati peringkat bawah pada indeks tersebut
sejak mulai ada tahun 2007
2.6. Sosial,
Pendidikan dan Budaya Rusia
Dalam bidang sosial,
Seperti yang diketahu dahulu Rusia merupakan bagian dari Uni Soviet yang
menerapkan paham komunisme dalam kehidupan bernegara yang segala sesuatunya di
atur oleh pemerintah bahkan kehidupan sosial rakyat nya. Meskipun sekarang
Rusia merupakan sebuah negara yang telah berdiri sendiri, namun paham komunisme
yang dijalankan pada masa Uni Soviet juga diterapkan oleh pemerintah Rusia.
Walaupun pada akhirnya paham “Komunisme” yang dijalankan oleh Rusia tidak
seperti yang diterapkan pada masa Uni Soviet yang sangat mengatur Rakyat.
Dalam aspek Sosial,
rakyat Rusia sudah memiliki kebebasan dalam bertindak. Seperti peraturan jam
malam yang dulu diterapkan pada masa Uni Soviet sekarang sudah tidak ada lagi.
Kemudian Rusia sekarang juga sudah terbuka dengan dunia luar dan menerima globalisasi.
Dan mau untuk bersosialisasi dengan
negara lainnya walaupun berbeda paham, bukti yang paling baru adalah diadakan
nya acara Piala Dunia di Rusia. Secara
garis besar kehidupan sosial rakyat Rusia sekarang sudah tidak tertutup lagi
seperti pada masa Uni Soviet atau masa masa awal berdirinya Rusia dulu karena
pengaruh paham komunisme di Rusia semakin berkurang seiring berjalan nya Waktu.
Dalam Sistem pendidikan di Rusia sangat terstruktur di sekitar sistem
Eropa tengah. Selain beberapa perbedaan kecil, sistem dibagi menjadi empat
divisi utama - pendidikan dasar, menengah, tinggi dan pascasarjana. Dibutuhkan 11 tahun untuk
menyelesaikan pendidikan menengah Rusia, dengan tahun satu sampai sembilan
dianggap sebagai persyaratan. Setelah berhasil menyelesaikan tahun kesembilan
mereka, siswa akan menerima sertifikat Basic General Education dengan pilihan
untuk mengikuti dua tahun pendidikan menengah.
Setelah menyelesaikan dua tahun tambahan ini, Certificate of Complete
Secondary Education akan diberikan. Sertifikat ini berfungsi sebagai bukti
bahwa siswa memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan tinggi mereka. Di sisi lain, mereka yang lebih
memilih untuk dipekerjakan sesegera mungkin memiliki pilihan untuk mengejar
gelar associate tiga tahun di sekolah pedagang sebagai gantinya.
Dalam bidang
kebudayaan, Rusia merupakan negara dengan sejarah yang panjang dan kaya akan
budaya, terutama di bidang literatur, balet, melukis, dan musik klasik. Balet merupakan jenis tarian yang
paling terkenal dari Rusia. Tarian ini berawal pada 1776 oleh Bolshoi Ballet,
kelompok balet klasik yang bertempat di teater Bolshoi di Moskow. Balet
kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Balet Mariinsky di Saint
Petersburg merupakan kelompok balet terkenal lainnya di Rusia.
Selain balet, Rusia juga memiliki banyak kontribusi dalam
musik klasik. Peter Ilyich Tchaikovsky merupakan salah satu komposer musik
klasik terkenal dari Rusia dengan karyanya “Swan Lake” dan “1812 Overture”.
Karya dan barang pribadinya kini diabadikan di beberapa Museum di Rusia.
Karya seni yang banyak dianggap
sebagai simbol Rusia adalah boneka matrioshka. Boneka kayu ini dapat dibuka dan
berisi boneka lainnya yang lebih kecil dengan gambar dan proporsi dimensi yang
sama. Boneka Matrioshka berwujud wanita Rusia menggunakan kostum tradisional.
Di bidang arsitektur, Rusia terkenal
dengan katedral Saint Basil dengan kubah berbentuk bawang berwarna-warni.
Katedral ini dibangun pada masa pemerintahan Ivan The Terrible di abad ke 16.
Bawang berwarna-warni diperkirakan merupakan simbol yang mewakili api lilin,
atau kubah surga, dan sering muncul mewakili konsep Tritunggal Mahakudus.
Salah satu makanan tradisional Rusia
yang terkenal adalah borshch, sup yang berisi sayuran dan daging. Makanan ini
biasanya disajikan dengan sour cream, inti dari berbagai kuliner khas ala
Rusia. Selain itu ada juga Pirozhkis, penganan ringan yang dapat dilengkapi
dengan kentang, daging, kubis, atau keju.
Rusia juga memiliki ikra, sejenis
kaviar tradisional yang terbuat dari telur ikan yang berasal dari Laut Hitam
atau Kaspia. Biasanya makanan ini disajikan berwarna gelap, dengan roti kering
atau blini (makanan seperti pancake atau crepe).
Pada umumnya, makanan Rusia
menggunakan ikan, unggas, jamur, berry, dan madu sebagai bahan utama.
Masyarakat Rusia banyak mengkonsumsi roti hitam sebagai salah satu pilihan
makanan pokok. Masyarakat Rusia juga punya banyak jenis sup, dimana borshch
merupakan salah satu yang paling populer.
Dalam
minuman, Rusia terkenal dengan Vodka. Minuman ini merupakan minuman tradisional
khas Rusia yang dibuat dari hasil penyulingan kentang yang difermentasi. Selain
Vodka, masyarakat Rusia juga sering mengkonsumsi bir dan teh.
2.7. Keagamaan
di Rusia
Rusia yang dulu merupakan Anggota dari Uni Soviet
pada masa nya melarang rakyat nya untuk memeluk agama apapun karena takut
terjadi pemberontakan karena ajaran sebuah agama yang beberbeda dengan paham
komunis yang diterapkan nya. Selain itu juga Rusia (Uni Soviet) melakukan
penghancuran tempat tempat ibadah dan juga menyiksa hingga membunuh rakyatnya
yang ketahuan melakukan ibadah ataupun kegiatan agama lainnya.
Namun, setelah runtuhnya masa Uni Soviet dan Rusia
menjadi negara sendiri, pemerintah sudah mengijinkan rakyat nya untuk memeluk
agama. Sekarang ada beragam agama yang diakui oleh pemerintah Rusia dan menurut
data terakhir sebaran agama penduduk Rusia yaitu Kristen Ortodoks (71,8%), Islam
(18%), Katolik (1,8%), Protestan (0,7%), Buddha (0,6%), dan sisanya tetap memilih menjadi Ateis.
Pemerintah Rusia juga sekarang sudah mendukung semua
kegiatan keagamaan di Rusia dan menggandeng petinggi agama di dalam pemerintah,
hal ini dibuktikan dengan membangun fasilitas – fasilitas agama disetiap daerah
secara merata, kemudian mengajak para petinggi agama untuk ikut berpatisipasi
dalam pemerintahan. Hal ini juga membuat kerukunan umat Bergama dapat berjalan
baik. Walaupun masih ada konflik antara umat Kristen Ortodoks dengan Kristen
Non Ortodoks.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rusia merupakan anggota dari Uni Soviet sebelum
mengalami keruntuhan. Sehingga sangat wajar jika Rusia yang merupakan pewaris
wilayah Uni Soviet juga menerapkan paham
komunisme warisan Uni Soviet dalam pemerintahannya. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, paham komunisme di Rusia mulai berkurang dan mulai mencampur
nya dengan ideologi lainnya.
Bisa dilihat perubahan itu seperti misalnya di
bidang keagamaan, yang dulu semua rakyat Rusia dilarang untuk memeluk agama,
sekarang sudah diberi kebebasan untuk memeluk agama yang diinginkan. Kemudian
di kehidupan sosial juga yang dulu nya diatur oleh pemerintah sekarang rakyat sudah
diberi kebebasan untuk melakukan apapun asalkan tidak melanggar peraturan yang
dibuat. Di bidang politik juga rakyat mulai diberi kesempatan untuk memberi
pendapat dan kritik terhadap pemerintah
Namun tetap sulit untuk menghilangkan paham komunis
dari Rusia, sehingga tetap ada beberapa paham komunis yang diterapkan dalam
kehidupan bernegara di Rusia, seperti di
bidang Ekonomi dimana segala sektor perekonomian dikuasai oleh negara. Mulai
dari kegiatan ekspor – impor hingga perusahaan perusahaan besar di Rusia
dikuasai hampir semuanya oleh perusahaan, hanya sedikit yang dikuasi oleh pihak
swasta.
Sehingga paham ideologi yang diterapkan di Rusia
sudah berkembang dan berubah tidak lagi komunis seluruhnya, namun lebih
terlihat campuran dari beberapa paham ideologi yaitu sosialis dan demokratis.
Karena ini lah Rusia dapat menjadi salah satu negara besar di dunia.
Daftar
Pustaka
Anonim. (N/A). Mengenal Sistem Ekonomi Rusia.
Retrieved from Onlenpedia:
https://www.onlenpedia.com/2017/02/mengenal-sistem-ekonomi-rusia-salah.html
Anonim. (N/A). Rusia.
Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Rusia
Anonim. (N/A). Rusia.
Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Rusia
Anonim. (N/A). Sistem
Pendidikan Rusia. Retrieved from Educations.id:
https://id.educations.com/study-guides/europe/study-in-russia/education-system-13337
Cahyani, H. (2015, Maret
03). Budaya, Adat, dan Tradisi Rusia. Retrieved from Hanna Blog:
http://thehnc407.blogspot.com/2015/03/budaya-adat-dan-tradisi-dari-negara_3.html
Embun Prastika, L. (2015,
Maret 27). Memahami Sosial Budaya Rusia. Retrieved from Louis Embun
Prastika:
http://louis-embun-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-135553-MBP%20Rusia%20Eropa%20Timur%20Asia%20Tengah-Week%204%20%20MEMAHAMI%20SOSIALBUDAYA%20RUSIA%20I.html
Kusmin, V. (2013, November
13). Meninjau 22 Tahun Modernisasi Ekonomi Rusia . Retrieved from
Russia Beyond:
https://id.rbth.com/economics/2013/11/13/meninjau_22_tahun_modernisasi_dalam_ekonomi_rusia_22771
Oleg, Y. (2018, April 16). Apakah
Rusia Negara Kominis? Retrieved from Russia Beyond :
https://id.rbth.com/discover-russia/80058-apakah-rusia-negara-komunis-wyx
Syahran, R. (2017, Januari
14). Sejarah Awal Rusia. Retrieved from Sejarahlengkap:
http://sejarahlengkap.com/dunia/sejarah-rusia
Victorina, C. (2015,
September 11). Kebebebasan Beragama di Rusia Setelah Runtuhnya Uni Soviet.
Retrieved from Welcome In My World:
http://catherinevictoria16.blogspot.com/2015/09/kebebasan-beragama-di-rusia-pasca.html
No comments:
Post a Comment