BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan
antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri,
melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf
merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai
pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea
adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya
kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan
hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam
itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas
dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja
hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf,
tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan paragraf?
2.
Apa
saja jenis- jenis paragraf?
3.
Apa ciri – ciri
paragraf?
4.
Apa fungsi
paragraf?
5.
Apa unsur –
unsur paragraf?
6.
Apa syarat –
syarat paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Menjelaskan
pengertian paragraf
2.
Menyebutkan
jenis- jenis paragraf
3.
Mengetahui ciri
– ciri paragraf
4.
Mengetahui
fungsi paragraf
5.
Mengetahui unsur
– unsur sebuah paragraf
6.
Mengetahui
syarat – syarat sebuah paragraf
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut
sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide
atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1
paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat
pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup.
Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu
gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak
ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan
deduktif.
2.2 Jenis-Jenis Paragraf
A.
Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah
paragraf yang menceritakan cerita/ isi kejadian secara berurutan. Paragraf
narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Dalam terdapat alur cerita, tokoh, setting dan
konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Contoh paragraf narasi:
Kemudian mobil
meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan
terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya
beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan
memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut
kedatangan nyonya Marta.
Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
1.
Narasi Ekspositoris
ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara
informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh paragraf narasi ekspositoris:
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin
bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat,
lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan
tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad,
memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar Akhmad,
sang pengantin ....
2.
Narasi Sugestif
ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen,
hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau
imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
Contoh paragraf narasi sugestif:
Patih Pranggulang menghunus
pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. tapi,
aneh sebeleum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih
Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.
Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, Akan tetapi, semuanya gagal.
B. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu
objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis
ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang
mereka baca dari paragraf tersebut.
Contoh Paragraf Deskriptif:
Masih melekat di mataku, pemandangan
indah nan elok pantai Swarangan. Gelombang ombak yang tidak terlalu besar
datang bergulung silih berganti menyambut siapapun yang datang seakan ingin
mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang terhampar luas
tanpa ada karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Sejauh mata
memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan
dingin membasuh kakiku karena ombak yang terus-menerus menghempas kakiku dan
terasa asin ketika air laut itu menyentuh bibirku karena percikannya.
Disepanjang bibir pantai kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman
mereka berkumpul membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati keindahan
pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat beberapa
wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air,
atau berfoto-foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan
pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun internasional
pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan yang datang.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
-
Menggambarkan atau
melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
-
Penggambaran
dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan).
-
Bertujuan agar
pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
-
Menjelaskan
ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara
terperinci.
Didalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
1.
Pola Spasial
2.
Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola
pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat menggambarkan suatu
objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola yaitu:
1.
Pola Subjektif
ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan
atau opini dari penulis.
2.
Pola Objektif ialah
pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa
adanya tanpa disertai opini penulis.
C. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan
suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga
memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan
proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
-
Memaparkan definisi
dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
-
Gaya penulisannya
bersifat informatif.
-
Menginformasikan/menceritakan
sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
-
Paragraf eksposisi
umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Contoh Paragraf Eksposisi:
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita
telah mengenal tanaman lidah buaya beserta manfaatnya bagi manusia. Manfaat
lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tapi juga bermanfaat bagi
kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memilikii ciri fisik sebagai berikut: daun
berbentuk panjang dengan duri kedua sisi daunnya, tebal, dan berwarna hijau.
Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak
dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa
tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas
ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga sebagai
minuman yang menyehatkan seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun lidah
buaya yang dikeringkan dan kuliner sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.
Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
-
Eksposisi Definisi,
batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu
sendiri.
Contoh paragraf eksposisi definisi:
Ceplukan adalah tumbuhan semak liar
yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya
bisa ditemukan pada saat musim penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara
30-50 Cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau
kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Daging buah ceplukan
yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat
penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing
manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting,
keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap sebagai tumbuhan
liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang lain.
-
Eksposisi
Klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam
kategori-kategori.
Contoh paragraf eksposisi
klasifikasi:
Sistem penamaan jenis-jenis kritik
sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral
menekankan pada pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama.
Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra yang berkaitan
dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik
menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan pada efek personil karya
sastra pada kritikusnya.
-
Eksposisi Proses,
paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan,
penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Contoh paragraf eksposisi proses:
Lemon dan jeruk nipis ternyata
memiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah ini mengandung citric
acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit mati yang
bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya ialah dengan mencampurkan
perasan lemon atau jeruk nipis dengan air mawar, kemudian oleskan di wajah
secara merata dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas wajah dengan
air hangat. Penerapan yang dilakukan secara rutin dan konsisten selama 15 hari
akan memberikan hasil yang maksimal.
-
Eksposisi Ilustrasi
(contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret
dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frasa penghubung "seperti"
dan "bagaikan."
Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita
sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek.
Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan
melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa
taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli
masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan,
misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.
-
Eksposisi
Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun
begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar bersepeda, pada
umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak
pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil
nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.
-
Eksposisi Berita
ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak
ditemukan pada surat kabar
Contoh paragraf eksposisi berita:
Para pedagang daging sapi di
pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging
ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
-
Eksposisi
Perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama
dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis olah raga yang
banyak peminatnya, yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga
jalan kaki, peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang
yang menonton orang lain berjalan kaki.
-
Eksposisi Analisis,
proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa
subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam teori dikemukakan untuk
menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia
diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan
dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak
nama baik tokoh penting AS tersebut …
D. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi ialah jenis
paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai
bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa
ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi,
yaitu:
1.
Menjelaskan suatu
pendapat agar pembaca yakin.
2.
Memerlukan fakta
untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
3.
Menggali sumber ide
dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4.
Penutup berisi
kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf argumentasi:
1.
Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar
di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan
kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan
padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia
akan berdiri tegak.
2.
Pola Generalisasi
(pola umum) adalah penalaran induktif
dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh
Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa,
ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang
lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang.
Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
3.
Pola Hubungan Sebab
Akibat adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan
yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau tahun
ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak
yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah lagi dengan
harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani dalam
menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa
ini selalu gagal.
E. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu
bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai
dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1.
Persuasi berasal
dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2.
Harus menimbulkan
kepercayaan para pembacanya.
3.
Persuasi harus
dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara
penulis dengan pembaca.
4.
Persuasi sedapat
mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.
Persuasi memerlukan
fakta dan data.
Contoh paragraf persuasi:
Masyarakat Hindu di Bali memiliki
upacara kematian yang sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk
wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik ini disebut dengan ngaben. Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai
simbol penyucian roh orang yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaannya
membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biaya yang cukup besar, maka tidak semua
orang telah meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di aben
biasanya akan dikubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben
telah siap dan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat
unik ini, tidak ada salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara
Ngaben dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali.
2.3 Ciri – Ciri Paragraf
·
Kalimat awalnya terletak agak kedalam
lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
·
Paragraf memakai pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimat topik.
·
Yang ketiga setiap paragraf memakai
sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang
mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama
yang terdapat dalam kalimat topik.
·
Paragraf memakai pikiran penjelas yang
dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai
detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf
hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap
kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak
mengulang pikiran penjelas lainnya.
2.4 Fungsi Paragraf
·
Yang pertama, mengekspresikan gagasan
yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam
serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
·
Yang kedua, untuk menandai peralihan
gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf
berarti ganti pikiran juga.
·
Yang ketiga, untuk memudahkan
pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang
membacanya.
·
Yang keempat, memudahkan pengembangan
topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
·
Yang kelima, untuk memudahkan
pengendalian variabel, terutama pada karangan yang terdiri dari beberapa
variabel.
2.5
Unsur – Unsur Paragraf
Ada beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
1. Transisi,
2. Kalimat
topik,
3. Kalimat
pengem-bang, dan
4. Kalimat
penegas.
2.6
Syarat – Syarat Penggunaan Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf
ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan
suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaranb(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf
yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.
Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang
lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam
sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh / dalamnya suatu
Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan 4 hal :
·
Penyusunan kalimat topik,
·
Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
·
Pengembangan detail-detail penjelas yang
tepat, dan
·
Penggunaan kata-kata transisi, frase,
dan alat-alat lain di dalam paragraph
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf atau alinea merupakan
sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam
bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu
topik atau tema pembicaraan.
Jenis- jenis pada paragraf ada 5 yaitu:
1. Paragraf Narasi
2. Paragraf Deskriptif
3. Paragraf Eksposisi
4. Paragraf Argumentasi
5. Paragraf Persuasi
Syarat – syarat penggunaan paragraf ada 3, yaitu :
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
4. Panjang Paragraf
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
http://blogpengertian.com/paragraf/
https://moondoggiesmusic.com/jenis-paragraf/
https://www.studiobelajar.com/paragraf-dan-jenis-jenis-paragraf/
https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/08/pengertian-paragraf-beserta-jenis-jenisnya-lengkap.html
No comments:
Post a Comment