Disusun
oleh :
1. Adelia
Dwisanti Putri Elo
2. Afriza
Widya Chandra
3. Alief
Syahputra Priyadi
4. Dheana
Miralda
5. Dwiki
Herjuno Gusti
6. Fahmi
Ramadhan
7. Farkhan
8. Firdaus
Ramadi Putra
9. Hafit
Arkan A
10. Mohammad
Fajar Alfarizy
11. Muhammad
Rizky Fauzan Anwar
12. Muhammad
Fikri Gifhary
13. Muhammad
Patti Emir Aris
14. Muhammad
Rizdalah Agisa
15. Nailul
Qisti
16. Pamela
Dylan Yuniar
17. Rizal
Nur Hakim
18. Rosa
Vira Andini
19. Teguh
Aria Perdana
20. Tisya
Nada Fitriana
1KA05
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat-Nya, makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik, tepat pada waktunya. Penulisan karya makalah
ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Selain
untuk melengkapi tugas, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memberi informasi tentang Literasi Media.
Dalam
penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mengalami banyak kendala yaitu
kendala sumber materi dan waktu pengerjaan tetapi hal tersebut tidak membuat
penulis putus asa untuk mengerjakan makalah ini karena adanya dukungan dari
banyak pihak. Karena itu, sepantasanya jika penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan hidayah dan ide untuk membuat makalah
bertemakan Literasi Media.
2. Orang
tua, yang telah memberikan dorongan/motivasi baik secara moral maupun spiritual
kepada anakanya untuk membuat makalah ini.
3. Teman-teman
seperjuangan dalam pembuatan makalah ini.
Depok,
2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................
i
Daftar Isi...........................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Literasi
Media............................................................. 3
2.2 Kondisi Literasi Media ........................................................... 6
. 2.2.1
Dalam Masyarakat Indonesia....................................... 6
. 2.2.2
Dalam Masyarakat Dunia............................................. 6
2.3 Cara Literasi Media Melawan Hoax.........................................
7
2.4
Apakah Literasi Media Melawan Hoax...................................
8
.... 2.5
Media Baru, Masyarakat, Hoax, dan Tingkat Melek Dunia..... 8
. 2.5.1
Media Baru
.................................................................. 8
. 2.5.2
Masyarakat
.................................................................. 9
2.5.3
Hoax ............................................................................
10
. 2.5.4
Literasi Media
............................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................
11
3.2 Saran...........................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Literasi media erat kaitannya dengan informasi.
Manusia memerlukan informasi dalam beberapa aspek kehidupan. Seiring dengan
perkembangan teknologi, maka informasi pun ikut berkembang. Informasi saat ini
tak hanya didapatkan lewat media percetakan, melainkan melalui media online, televisi, radio dan masih banyak
lagi. Masyarakat pun diharapkan mampu untuk mengikuti era perkembangan zaman.
Kemampuan masyarakat tersebut dikenal sebagai literasi media.
Literasi media saat ini belum mendapat perhatian
dari pemerintah atau lembaga-lembaga kemasyarakatan di Indonesia. Padahal,
literasi media sangat penting agar publik cerdas dan kritis dalam menerima
informasi yang sangat banjir di era internet kini.
Vinsensius Sitepu, seorang praktisi Komunikasi Massa
menyarankan, agar pemerintah lebih menjadikan literasi media sebagai kurikulum
pendidikan nasional daripada sibuk melakukan pemblokiran situs-situs atau
menangkap pelaku penyebar berita bohong (hoax).
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
konsep literasi media?
2.
Bagaimana
kondisi literasi media dalam masyarakat Indonesia maupun dunia?
3.
Bagaimana
cara literasi media melawan hoax?
4.
Apakah
literasi media efektif melawan hoax?
5.
Bagaimana
media baru, masyarakat, hoax, dan
tingkat melek media?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.
Agar
para pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep literasi media
2.
Agar
para pembaca dapat mengetahui bagaimana kondisi literasi media di Indonesia
maupun di dunia
3.
Agar
para pembaca dapat mengerti dan memahami keterkaitan literasi media dengan
informasi
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Konsep
Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan untuk
memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Literasi media
merupakan studi dan analisis mengenai media. Adapun pengertian literasi media
menurut beberapa ahli :
a.
Apriadi
Tamburaka (2013)
Literasi media berasal dari bahasa
Inggris yaitu Media Literacy, yang terdiri dari kata yakni media adalah
tempat pertukaran pesan dan literacy berarti melek, kemudian dikenal
dalam istilah Literasi Media yang mana melek media dapat diartikan pada bentuk
terhadap media dan pesan media dalam kontek komunikasi massa.
b.
Baran dan
Dennis (2010)
Literasi media adalah gerakan yang
dirancang untuk meningkatkan pengendalian individu terhadap media yang
digunakan untuk mengirim dan menerima pesan.
c.
Aspen Media
Literacy Leadership Institute (1992)
Literasi media adalah kemampuan
untuk mengakses, meneliti, mengevaluasi, dan menciptakan media dengan kemampuan
tiap – tiap individu dalam beragam tahapan aktivitas.
Literasi media dapat membantu masyarakat mengembangkan
pemahaman kritis dan informasi tentang sifat media massa dan dampak media
tersebut. Literasi media juga bertujuan untuk memberi masyarakat kemampuan dan
pengetahuan untuk menciptakan produk atau karya di media. Berikut delapan
konsep kunci yang memberikan dasar teoritis untuk semua literasi media :
1)
Semua
Media adalah Konstruksi
Ini bisa dibilang konsep yang paling penting, karena
media tidak hanya mencerminkan realitas eksternal. Tetapi, mereka menyajikan
konstruksi yang dibuat dengan hati – hati yang mencerminkan banyak keputusan
dan merupakan hasil dari banyak faktor penentu. Literasi Media bekerja untuk
mendekonstruksi konstruksi ini (memisahkan mereka untuk menunjukkan bagaimana
penggunaannya).
2)
Media
Membangun Versi Realitas
Media
bertanggung jawab atas sebagian besar pengamatan dan pengalaman dari mana kita
membangun pemahaman pribadi kita tentang dunia dan bagaimana cara kerjanya.
Sebagian besar pandangan kita tentang realitas didasarkan pada pesan media yang
telah dibuat dan memiliki kesimpulan yang ada. Dengan demikian, media sebagian
besar memberikan kita perasaan yang realitas.
3)
Audiens Menegoisasikan Makna di Media
Jika media
memberikan kita banyak materi untuk membangun citra realitas kita masing –
masing, kita akan menemukan atau menegosiasikan makna sesuai dengan faktor
individual yaitu kebutuhan dan kecemasan pribadi, sikap rasial dan seksual,
latar belakang keluarga dan budaya, sudut pandang moral, dan sebagainya.
4)
Pesan Media
Memiliki Keterlibatan Komersial
Literasi
media bertujuan untuk mendorong kesadaran bagaimana media dipengaruhi oleh
pertimbangan komersial dan bagaimana dampaknya terhadap konten, teknik, dan
distribusi. Sebagian besar produksi media adalah sebuah bisnis dan karenanya
harus menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, dampak kepemilikan media adalah
hal yang sangat penting, karena sebagian kecil individu berdampak pada apa yang
kita tonton, baca, dan dengar di media.
5)
Pesan Media
Berisi Pesan Ideologis dan Nilai
Semua produk
media diiklankan dalam beberapa hal yang mementingkan nilai. Karena, media
adalah arus utama untuk menyampaikan secara luas dan jelas, dan juga pesan
ideologis tentang isu-isu seperti kebijakan konsumsi, peran perempuan,
penerimaan otoritas, dan patriotisme.
6)
Pesan Media
Berisi Keterlibatan Sosial dan Politik
Media
memiliki pengaruh besar dalam politik dan membentuk perubahan sosial, misalnya
televisi dapat sangat mempengaruhi pemilihan pemimpin nasional berdasarkan
citra. Media juga dapat melibatkan kita dalam masalah seperti masalah hak – hak
sipil. Tetapi, media juga dapat memberikan kita informasi tentang masalah
nasional maupun masalah global.
7)
Bentuk dan
Isi Sangat Erat Kaitannya dengan Pesan Media
Masing –
masing media memiliki tata bahasa sendiri dan mengkodifikasi/menyusun realitas
dengan caranya sendiri. Walaupun dengan media yang berbeda, tetapi melaporkan
kejadian yang sama, akan menciptakan berbagai tayangan dan pesan yang berbeda.
8)
Setiap Media
Memiliki Bentuk Seni dan Keindahan yang Unik
Seperti
halnya kita memperhatikan ritme potongan puisi atau prosa yang menyenangkan,
maka seharusnya kita juga dapat menikmati bentuk dan efek yang menyenangkan
juga dari media yang berbeda.
2.2
Kondisi
Literasi Media
2.2.1
Dalam
Masyarakat Indonesia
Budaya literasi media di Indonesia masih
sangat rendah. Dari hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006
yang menunjukan 85,9% masyarakat Indonesia lebih memilih menonton televisi
daripada mendengarkan radio dan membaca koran. Hal ini adalah salah satu
penyebab literasi media di Indonesia jauh lebih rendah dibanding negara lain.
Literasi media merupakan jantung
kemampuan siswa untuk belajar dan berhasil di sekolah dan juga dalam menghadapi
berbagai rintangan di abad 21. Akan tetapi, banyak guru dan birokrat pendidikan
termasuk pejabat belum paham juga apa itu literasi media.
Penyebab lain rendahnya literasi media
di Indonesia adalah lemahnya minat baca dan menulis siswa di Indonesia.
Berdasarkan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2010,
tingkat membaca siswa di Indonesia menempati urutan ke 57 dari 65 negara.
Indeks minat baca di Indonesia adalah 0,001 artinya setiap 1.000 penduduk hanya
satu yang membaca.
2.2.2
Dalam
Masyarakat Dunia
Kondisi literasi media di dunia
sangatlah berbeda dengan di Indonesia karena sistem yang mereka implementasikan
terhadap literasi media lebih menargetkan kepada anak-anak. Bahkan beberapa
negara di dunia mendirikan kelas khusus terhadap literasi media dengan tujuan
untuk lebih mengenali literasi media secara detail.
Mengapa ditargetkan
kepada anak-anak? Karena, anak-anak akan dipenuhi hiburan yang kurang
berkualitas. Salah satunya adalah media televisi, yang akan mempengaruhi
anak-anak jika tidak di awasi dengan
baik. Acara televisi biasanya menampilkan hal-hal yang tidak baik seperti
“seks, kekerasaan, atau pengambaran moral yang tidak baik”.
Kemampuan mengerti literasi media
sangatlah penting bagi anak-anak dikarenakan mereka akan ketinggalan informasi
yang telah dimiliki orang lain. Dengan adanya pembelajaran literasi media, maka
anak-anak akan lebih mudah untuk belajar karena ini adalah salah satu strategi
yang dilaksanakan UNESCO (United National Educational, Scientific and Cultural
Organization).
Di sebuah universitas di Amerika mewajibkan
siswanya untuk bisa membaca sekaligus menganalisis media yang diberi dan
setelah itu mereka akan disuruh untuk mengkritik media tersebut. Sementara di Afrika Selatan
pembelajaran literasi media itu digunakan untuk mengreformasi pembelajaran.
Di sisi lain, Inggris yang literasi media yang
sangat luas mereka mencakup dalam 4 ide yaitu:
1. Seperti siapa yang membuat media tersebut.
2. Teknik yang mendominasi yang diimplementasikan media
sehinggan kita mempercayainya.
3. Sifat "realitas" yang dibangun
oleh media.
4. Konstruksi media yang dibuat sehingga
dimengerti oleh masyarakat sekitar.
Dengan ini kita bisa mengsimpulkan kalau kondisi
literasi media di Indonesia sungguh berbeda dengan negara negara lain.
2.3 Cara
Literasi Media Melawan Hoax
Satu-satunya
cara melawan hoax adalah dengan literasi media. Seperti yang kita ketahui
literasi media di Indonesia jauh dari kata baik. Cara untuk meningkatkan
literasi media adalah dengan diselenggarakannya beberapa sosialisasi tentang
literasi media, salah satunya adalah “Gerakan Anti Hoax” yang diselenggarakan
di beberapa kota besar di Indonesia. Penerapan kebiasaan membaca untuk siswa di
pagi hari sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan
kualitas literasi media di Indonesia. Selain itu, cara untuk meningkatkan
literasi media melawan hoax adalah dengan kesadaran diri sendiri untuk lebih
memahami, menganalisis, dan lebih berpikir kritis dalam menerima informasi.
2.4 Apakah
Literasi Media Efektif Melawan Hoax?
Menurut
Ketua Umum Aliansi Jurnalis Indonesia, Suwarjono, maraknya hoax bukan disebabkan oleh tidak adanya standar media (barcode),
tapi lebih kepada minimnya literasi media dan berpikir kritis (critical
thinking), menurutnya sebagian besar pembaca di Indonesia tidak mengkritis
konten, tapi berpatokan pada judul untuk di klik.
Menurut
Direktur Remotivi Muhammad Heychael, konsumsi hoax sulit hilang di karenakan masyarakat cenderung percaya dengan
apa yg dia ingin percaya.
Literasi
media dianggap efektif untuk melawan hoax
karena dengan melakukan literasi media, masyarakat diajarkan untuk lebih berfikir
kritis dan dapat lebih memahami apa yang sebaiknya di konsumsi oleh masyarakat
dalam media yang beredar di masyarakat. Dengan begitu masyrakat akan lebih bisa
membedakan mana media hoax dan yang
mana media yang seharusnya kita lihat atau konsumsi seharusnya.
2.5 Media Baru, Masyarakat, Hoax, dan Tingkat Melek Dunia
2.5.1
Media Baru
Literasi media baru yaitu pengembangan
dari literasi media, sebab membuat seseorang tidak hanya pengguna media tetapi
sekaligus menciptakan konten media dan setiap kegiatan literasi media diawali
dengan data literasi media kelompok yang menjadi tujuannya.
Claire Delisle (2006 dalam
Martin,2009:7) dia mengidentifikasi konsep literasi media baru dalam 3 model
yaitu:
1.
Model Fungsional
Yaitu
penguasaan keterampilan kognitif dan praktis sederhana dari keterampilan
mekanik membaca dan menulis pendekatan.
2.
Model Praktek Sosial
Budaya
Yaitu mengambil konsep
literasi hanya bermakna dalam konteks sosial.
3.
Model Pemberdayaan
Intelektual
Yaitu literasi tidak
hanya keterampilan untuk menangani teks dan angka dalam konteks budaya serta
ideology tertentu.
2.5.2
Masyarakat
Media
literasi dalam masyarakat adalah aktivitas yang menekankan aspek pemahaman
dikalangan masyarakat agar mereka tahu bagaimana mengakses dan memilih program
yang bermanfaat dan pada dasarnya masyarakat adalah sasaran dalam media.
Dalam media literasi
masyarakat terdapat 3 tahap yaitu:
1. Explore
Yaitu
keahlian untuk memilih memutuskan informasi yang dibutuhkan dari suatu pesan.
2. Recognize
Symbols
Yaitu
keahlian mengidentifikasi dan memilih symbol-simbol
3. Message
Extending Skill
Yaitu
keahlian menjelaskan dan menyimpulkan pesan-pesan yang diterima dalam media
massa
2.5.3 Hoax
Literasi
media berkaitan dengan berita-berita palsu (HOAX) masih sangat banyak kita
lihat.
Karena
masyarakat sangat mudah termakan isu atau berita yang belum tentu pasti
kebenarannya itu disebabkan kurangnya kemampuan untuk memahami,menganalisis dan
berpikir kritis sehingga berita-berita palsu (HOAX) dapat sangat cepat tersebar
secara luas.Oleh karena itu lemahnya budaya literasi membentuk kurang mampu
bernalar,jadi kemampuan bernalar merupakan bekal penting diera modern yang
dibanjiri informasi seperti sekarang agar tidak langsung percaya berita-berita
yang belum pesti kebenarannya.
2.5.4 Literasi Media
Literasi
media berasal dari bahasa inggris yaitu media literacy,jadi literasi media
adalah suatu media yang dirancang untuk mengakses,meneliti,mengevaluasi dan
meningkatkan control individu terhadap media yang digunakannya sehingga
memunculkan wujud kemampuan setiap individu dalam aktivitas literasi media
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Literasi media adalah
kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi tersebut dipahami bahwa fokus
utamanya berkaitan dengan isi pesan media. Literasi media bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan generasi muda agar menjadi kritis terhadap isi media
massa serta mengembangkan pemahaman tentang konsep keberagaman dan toleransi
dalam masyarakat.
Begitu pentingnya
literasi media di era saat ini mengingat data dan informasi akan terus
bertambah tanpa terkontrol. Jika tiap individu tidak membekali diri dengan
literasi media, maka tiap individu tersebut akan sulit mendapatkan informasi
yang benar-benar bernilai dan mudah terjebak oleh informasi hoax.
3.2
Saran
Masyarakat diharapkan
untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan literasi media di
indonesia dan memerangi adanya kabar atau berita palsu yaitu hoax, dengan upaya
membekali diri dengan pengetahuan yang cukup. Dengan literasi media, kita bisa
menghindarkan diri dari dampak buruk kabar bohong bagi kehidupan keseharian
maupun kebangsaan kita. Karena gerakan literasi media bisa membuat
masyarakat melek media dan tak mudah dibohongi oleh media.
Daftar Pustaka
Achmad, Y. (2017, January 12). Solusi Melawan Hoax.
Dipetik Sptember 23, 2017, dari www.rmol.co:
http://www.rmol.co/read/2017/01/12/276070/Solusi-Melawan-Hoax
Administator. (2016, October 15). Urgensi Literasi Media
Sosial. Dipetik September 22, 2017, dari komunikasi.umm.ac.id:
http://komunikasi.umm.ac.id/id/berita/urgensi-literasi-media-sosial.html
Ahmad, A. H. (2012, February 21). Sekilas tentang
Literasi Media dan Informasi. Dipetik September 22, 2017, dari
ahmadriza.com: https://ahmadriza.com/tag/literasi-media/
Al-Mahfud. (2017, March 05). Hoax dan Pentingnya
Literasi Media. Dipetik September 23, 2017, dari www.sagangonline.com:
http://www.sagangonline.com/baca/artikel/1626/hoax-dan-pentingnya-literasi-media-
Anonim. (2017, January 01). Literasi Indonesia Sangat
Rendah. Dipetik September 22, 2017, dari www.republika.co.id:
http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/14/12/15/ngm3g840-literasi-indonesia-sangat-rendah
Aprialdo, D. (2015, June 24). Pentingnya Literasi Media
bagi Masyarakat. Dipetik September 23, 2017, dari www.kompasiana.com: http://www.kompasiana.com/dylanaprialdo/pentingnya-literasi-media-bagi-masyarakat_552a41a2f17e614d6fd6243c
B.Guntarto. (2014, October 14). Inisiatif Awal
Perkembangan Indikator Tingkat Literasi Media Baru. Dipetik September 23,
2017, dari https://indonesia-medialiteracy.net:
https://indonesia-medialiteracy.net/tag/literasi-media-baru/
Budiman, A. (2017, January 31). Dirjen Kebudayaan:
Tangkal Hoax Dengan Literasi Media. Dipetik Septemrber 21, 2017, dari
https://nasional.tempo.co: https://m.tempo.co/read/news/2017/01/31/079841329/dirjen-kebudayaan-tangkal-hoax-dengan-literasi-media
Herman. (2017, April 25). Literasi Media Menurut
Ahli-Komponen, Tipe, dan Manfaatnya. Dipetik September 21, 2017, dari
pakarkomunikasi.com: http://pakarkomunikasi.com/literasi-media
Iza, N. (2017, January 08). Gerakan Bersama Anti Hoax
dan Peluncuran TurnBackHoax.id. Dipetik September 23, 2017, dari
kominfo.go.id:
https://kominfo.go.id/content/detail/8710/siaran-pers-no-2hmkominfo012017-tentang-gerakan-bersama-anti-hoax-dan-peluncuran-turnbackhoaxid/0/siaran_pers
komunikasipraktis.com, R. (2017, January 10). Pengertian
Literasi Media: Latar Belakang dan Ruang Lingkup. Dipetik September 2017,
2017, dari komunikasipraktis.com: http://www.komunikasipraktis.com/2017/01/pengertian-literasi-media-latar.html
Lederer, L. (N.D). What are Other Countries Doing in
Media Education? Dipetik September 23, 2017, dari medialit.net:
http://medialit.net/reading-room/what-are-other-countries-doing-media-education
Nasrullah, Y. G. (2017, January 27). Bukan Barcode tapi
Literasi Media dan Critical Thinking yang Efektif Basmi Hoax. Dipetik
September 21, 2017, dari www.hidayatullah.com:
https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2017/01/27/110562/bukan-barcode-tapi-literasi-media-dan-critical-thinking-yang-efektif-basmi-hoax.html
Novaldi. (2017, May 26). Pakar IT: Tangkal Hoax dengan
Literasi Media. Dipetik September 22, 2017, dari kominfo.go.id:
https://kominfo.go.id/content/detail/9725/pakar-it-tangkal-hoax-dengan-literasi-media/0/sorotan_media
Project, T. J. (N.D). Key Concepts About Media Literacy.
Dipetik Septemmber 23, 2017, dari jcp.proscenia.net:
http://jcp.proscenia.net/concepts/keyconcepts.htm
Riszky, M. (2017, June). Menengok Kondisi Literasi Media
di Indonesia. Dipetik September 23, 2017, dari mahasiswa.id:
https://mahasiswabicara.id/viral/2017/07/menengok-kondisi-literasi-di-indonesia2/